Matematika
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Euklides, matematikawan Yunani, abad ke-3 SM,
seperti yang dilukiskan oleh Raffaello Sanzio di dalam detail ini dari Sekolah Athena.
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká)
adalah studi besaran, struktur, ruang,
dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola,merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang ketat
diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Terjadi
perdebatan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik sudah ada di
semesta, jadi ditemukan, atau ciptaan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai
"ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting".Namun, walau matematika pada
kenyataannya sangat bermanfaat bagi kehidupan, perkembangan sains dan
teknologi, sampai upaya melestarikan alam, matematika hidup di alam gagasan,
bukan di realita atau kenyataan. Dengan tepat, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh
hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh
mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan." Makna dari "Matematika tak merujuk
kepada kenyataan" menyampaikan pesan bahwa gagasan matematika itu ideal
dan steril atau terhindar dari pengaruh manusia. Uniknya, kebebasannya dari
kenyataan dan pengaruh manusia ini nantinya justru memungkinkan penyimpulan
pernyataan bahwa semesta ini merupakan sebuah struktur matematika, menurut Max Tegmark. Jika kita percaya bahwa realita di
luar semesta ini haruslah bebas dari pengaruh manusia, maka harus struktur
matematika lah semesta itu.
Melalui
penggunaan penalaran logika dan abstraksi,
matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan
benda-benda fisika. Matematika praktis mewujud dalam kegiatan manusia sejak
adanya rekaman tertulis.
Argumentasi matematika yang ketat pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.
Matematika
selalu berkembang, misalnya di Tiongkok pada tahun 300 SM, di India
pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika
berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada
peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga
kini.
Kini,
matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang,
termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis,
dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan,
cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke
bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika
baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang
sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan.
Para
matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk
perkembangan matematika itu sendiri. Mereka berupaya menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam pikirannya, walaupun belum diketahui
penerapannya. Namun, kenyataannya banyak sekali gagasan matematika yang sangat
abstrak dan tadinya tak diketahui relevansinya dengan kehidupan, mendadak
ditemukan penerapannya. Pengembangan matematika (murni) dapat mendahului atau
didahului kebutuhannya dalam kehidupan. Penerapan praktis gagasan matematika
yang menjadi latar munculnya matematika murni seringkali ditemukan kemudian

0 comments
Posting Komentar